Padepokan Brajamusti mendadak terkenal setelah pimpinannya, Gatot
Brajamusti, dijadikan guru spiritual oleh artis Elma Theana dan
biduanita Reza Artamevia. Banyak kegiatan yang dijalani padepokan itu,
mulai dari kegiatan sosial hingga praktik pengobatan.
Gaya hidup Gatot Brajamusti sebagai guru besar di padepokan juga terlihat mewah. Berdiri sejak 2000, Wahyuhono Adi Paripurno, salah satu pendiri padepokan membeberkan dari mana asal dana yang digunakan untuk mengelola padepokan.
gambar dari tribunnews |
"Yang jelas, (dana) dari saya dan Aa Gatot. Terutama itu. Tapi,
kebanyakan dari Aa Gatot karena dia kan domisili dari sini. Juga dari
para donatur dan dari bisnis Aa Gatot juga," kata Wahyuhono di Grand
Slipi Tower, Jakarta Barat, Selasa, 13 September 2016.
Tak hanya mengandalkan donatur untuk biaya operasional, Gatot disebutkan memiliki usaha untuk membiayai anak-anak angkatnya yang berguru di padepokan tersebut. Sayangnya, Wahyuhono merahasiakan bisnis yang dijalani Gatot Brajamusti.
"Ya, ada beberapa usaha (bisnis Gatot). Tapi, buat apa saya utarakan di sini? Kan yang penting dia memberikan bantuan kepada siapa pun dengan tulus ikhlas. Kan yang penting itu," ucap Wahyuhono.
Tak hanya mengandalkan donatur untuk biaya operasional, Gatot disebutkan memiliki usaha untuk membiayai anak-anak angkatnya yang berguru di padepokan tersebut. Sayangnya, Wahyuhono merahasiakan bisnis yang dijalani Gatot Brajamusti.
"Ya, ada beberapa usaha (bisnis Gatot). Tapi, buat apa saya utarakan di sini? Kan yang penting dia memberikan bantuan kepada siapa pun dengan tulus ikhlas. Kan yang penting itu," ucap Wahyuhono.
Saat ditanya soal donatur tetap untuk padepokan milik Gatot Brajamusti itu, Wahyuhono bungkam. Pria berbadan tegap itu mengatakan bahwa sumber dana padepokan jelas dan bukan hasil korupsi.
"Bisnisnya di Surabaya ada, di Kalimantan ada. Bergerak di bidang macam-macam. Sebaiknya dia (Gatot) yang jawab karena nggak pantas, ya, kalau saya yang jawab. Yang jelas, bukan dari dana korupsi. Itu aja yang saya tahu. Bukan dari dana rakyat yang tersakiti, bukan," ucapnya.
selengkapnya di https://m.tempo.co/read/news/2016/09/15/219804369/terungkap-asal-muasal-dana-padepokan-gatot-brajamusti
Tidak ada komentar:
Posting Komentar